Otomatisasi Operasional Jasa Pemeliharaan Perbankan dengan MileApp

Tantangan

Mengelola operasional jasa pemeliharaan untuk sektor perbankan di 44 provinsi dan lebih dari 250 kota di Indonesia bukanlah tugas yang mudah. Dengan hanya 30 administrator, perusahaan ini harus menangani:

• Penjadwalan penugasan teknisi untuk layanan first-level dan second-level maintenance
• Distribusi dokumen layanan
• Pemantauan kehadiran teknisi secara manual

Sistem yang sepenuhnya bergantung pada proses manual terbukti rentan terhadap kesalahan, inefisiensi, dan keterlambatan. Kompleksitas yang tinggi dan ketergantungan terhadap banyak pihak membuat proses menjadi tidak terstruktur dan sulit diskalakan. Untuk menjaga standar layanan dan efisiensi biaya, perusahaan membutuhkan transformasi fundamental dalam pengelolaan operasionalnya.

Solusi dari MileApp

Perusahaan mengimplementasikan MileApp sebagai platform manajemen penugasan dan distribusi operasional. Tujuannya ambisius: menggantikan fungsi 30 administrator dengan hanya satu admin nasional yang mengelola seluruh operasional berbasis digital dan otomatis.

Solusi MileApp memberikan:

• Automasi Penugasan Teknisi
  Pengelolaan tugas layanan teknis, penggantian unit, dan distribusi dokumen secara otomatis dan sistematis.
• Konsolidasi Pengawasan Operasional
  Integrasi seluruh proses administratif di bawah satu dashboard nasional untuk visibilitas penuh dan kendali real-time.
• Minimasi Kesalahan Proses
  Dengan menghilangkan input manual dan fragmentasi data, kesalahan operasional berkurang secara drastis.

Untuk memastikan adopsi yang optimal, transformasi ini dilakukan secara bertahap, dimulai dengan:

1. Analisis kebutuhan administratif secara menyeluruh
2. Pelatihan intensif bagi teknisi dan admin nasional
3. Pilot project untuk pengujian langsung dalam kondisi operasional nyata
4. Implementasi bertahap secara nasional
5. Strategi pengembangan berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi seiring waktu

Hasil yang Dicapai

Meskipun masih dalam tahap implementasi, perusahaan menargetkan dampak transformasi sebagai berikut:

• Efisiensi Operasional Maksimal
  Restrukturisasi dari 30 administrator menjadi satu admin nasional, menghasilkan pengurangan biaya dan peningkatan respon.
• Reduksi Kesalahan Operasional
  Otomatisasi sistem diharapkan mengeliminasi kesalahan pencatatan kehadiran dan penugasan teknisi.
• Integrasi Nasional yang Solid
  Operasional dari kota besar hingga pelosok dapat dikontrol secara terpusat dengan efisiensi dan akurasi tinggi.